GROBOGANPOS.com – Memasuki musim kemarau, sebagian sumber air bersih di sejumlah desa wilayah Kabupaten Grobogan mulai mengering. Seperti sumur gali dan sungai kecil yang menghubungkan antardesa. Bahkan beberapa embung yang ada airnya juga sudah mulai menyusut.
Desa yang sudah mulai kekurangan air bersih sebagian besar berada di wilayah timur Sungai Serang. Seperti beberapa desa di Kecamatan Purwodadi, Torih, Pulokulon, Kradenan, dan Kecamatan Geyer. Selain itu desa di Kecamatan Karangrayung juga mengalami hal sama.
Menurut penuturan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan, Endang Sulistyoningsih ST MT, sudah ada puluhan desa yang mengalami kekurangan air bersih. “Banyak sumber air bersih seperti sumur gali sudah mulai mengering. Sudah ada puluhan desa yang sudah mengajukan droping bersih dari BPBD. Pengedropan air bersih sudah mulai kami lakukan secara gilir,” ungkapnya kepada wartawan belum lama ini.
Seperti di Kecamatan Toroh, pengiriman air bersih dilakukan di Desa Plosoharjo, Boloh, Tunggak, Ngrandah, Sindurejo, Tambirejo dan Kenteng. Di Kecamatan Kradenan di Desa Rejosari, Crewek, Simo, Bago, Kuwu, Sambongbangi, Banjardowo dan Kalisari.
Pengedropan air bersih juga sudah dilakukan di Desa Asrmrudung Kecamatan Geyer, di Desa Kedungrejo Kecamatan Purwodadi, dan beberapa desa lainnya yang sudah antri pengiriman dripoing air bersih.
Diakuinya, setiap tahun daerahnya selalu dilanda bencana kekeringan. Dari 19 kecamatan yang ada, hanya wilayah Kecamatan Godong, Gubug, Tegowanu dan Klambu yang relatif aman dari bencana kekeringan. (GP-1)