GROBOGANPOS.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Grobogan sejak Senin (5/2) hingga Selasa (6/2) dini hari, mengakibat 12 kecamatan di daerah terendam banjir. Banjir diakibatkan meluapnya Sungai Jajar, Glugu, Lusi, dan Tuntang. Ke-12 kecamatan tersebut adalah Purwodadi, Tawangharjo, Penawangan, Brati, Toroh, Geyer, Karangrayung, Godong, Kedungjati, Tegowanu, Tanggungharjo, dan Gubug.
Kecamatan dengan dampak banjir terparah yakni Kedungjati. Total terdapat delapan desa terendam banjir antara 50- 100 cm. Yakni Desa Ngombak, Kedungjati, Kalimaro, Deras, Padas, Klitikan, Jumo, dan Wates. Kota Purwodadi juga dikepung banjir akibat Sungai Glugu meluap masuk dalam kota. Bundaran Simpang Lima Purwodadi sempat tidak bisa dilewati kendaraan.
Tidak hanya itu, tanggul Sungai Tuntang di Gubug jebol. Akibatnya air keruh warna kuning masuk ke jalan raya Purwodadi-Semarang. Arus lalulintas lumpuh total. Semua kendaraan baik truk maupun pribadi dialihkan melalui jalur Demak-Purwodadi dan sebaliknya.
Meski ada yang sudah berangsur-angsur surut, namun di beberapa kecamatan air masih terus meninggi. Jumlah wilayah terdampak masih berpotensi bertambah. Pihak BPBD setempat masih melakukan pendataan terkait jumlah warga dan rumah yang terendam banjir.
BPBD Grobogan menyatakan, banjir Grobogan terjadi akibat curah hujan di atas ambang batas pada Senin hingga Selasa dini hari. Selain itu juga akibat kiriman air dari hulu sungai Lusi, Serang, dan Tuntang. Sungai-sungai itu tidak mampu menampung debit air sehingga menyebabkan air meluap dan banjir.
Jumlah perjalanan kereta api juga terdampak banjir. Setidak hanya ada 12 perjalanan kereta api yang terganggu. Rinciannya, lima kereta api penumpang dan sisanya kereta api barang. Di antara sejumlah kereta api penumpang yang terganggu perjalannya, ada Kereta Api Kedungsepur dan Kereta Api Ambarawa Express. Dua perjalanan kereta api itu dibatalkan karena banjir.
KA Kedungsepur 546 dan KA Ambarawa Ekspres 230 yang rencana berangkat pukul 09.30 WIB kita batalkan,” ungkap Manajer Humas Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo.
Dikatakan pula, beberapa KA dilakukan pola rekayasa. Di antaranya, KA Blambangan Ekspres dan Blora Jaya dilakukan rekayasa pola operasi atau jalan memutar. Bagi penumpang KA yang ingin membatalkan perjalanannya dapat memproses di loket-loket stasiun. Biaya akan dikembalikan utuh 100 persen di luar bea pesan.
Franoto menyebut, KAI telah memberikan Service recovery (SR) berupa minuman, makanan ringan dan berat kepada pelanggan KA yang mengalami kelambatan akibat banjir tersebut. (GP-1)